Sunday, 6 September 2015

Aku Kini 21

Aku sedang mengabdi dengan mengikuti KKN di gampong Teupin Batee, Blang Bintang, Aceh Besar, tepat disaat aku menginjak umurku yang ke-21.

Alhamdulillah, lagi dan lagi ya Allah. Aku bersyukur pada Mu.


Di usia yang lanjut ini, jauhkan aku dari kufur. Dari Riya. Dari Sombong. Dari penyakit Hati yang senang datang menyusup disela tindak dan kata.

Di usia yang tak muda lagi, lancarkan urusan akhiratku ya Allah. Kuatkan Iman dan takwa. Tetapkan hatiku untuk tunduk kepada-Mu. Senantiasa mengingat dan berzikir pada-Mu.

Di 21 tahun berlalu ini, mudahkan aku merealisasikan niat untuk membahagiakan kedua orang tuaku. Kadang aku lupa mereka terus beranjak renta ketika aku sibuk memikirkan hal yang sia-sia.

Aku masih sama, tak punya hal yang bisa dibanggakan. Tetap hanya “si pemimpi” yang takut untuk mandiri. Hanya menjadi “penonton” disaat yang lain mulai mengambil alih panggung yang berkerlipan. Masih menjadi “penanti” disaat yang lain sibuk untuk mencari. Aku, masih aku yang dulu. Dan, aku telah merugi. Masih merugi.

Aku kini 21 tahun, mama, papa. Tapi betapa mengecewakannya aku, tak bisa melakukan apapun selain harus menyusahkan kalian. Aku tahu, masalahnya bukan terletak pada umurku. Tapi sepenuhnya pada aku yang masih tak mampu untuk berdiri, bahkan di kakiku sendiri. Kalian, haraplah bersabar. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, rizki dan karunia kepada kalian, Ma, Pa. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya, dijalan yang lurus,  menjadi keluarga dunia dan akhirat-Nya.


Aku berterima kasih pada banyak hal yang tak mampu aku jabarkan. 21 bukan angka yang sedikit. Kamu perlu menyanding 2 angka untuk umurku. Sejauh ini, aku telah belajar keikhlasan melepaskan. Menemukan kekuatan dalam bersabar. Ridha dengan segala kehendak-Nya. Aku Bahagia. 

0 komentar:

Post a Comment