Sunday, 20 December 2015

Puzzle


Hidup itu layaknya serangkaian puzzle yang terserak disana-sini. Agar membentuk pola-pola terstruktur, kita perlu mengait-ngaitkan potongan puzzle. Mencoba mencocokkannya, lalu memastikan menemukan gambaran, yang sebaik-baiknya kita inginkan. 

Ada potongan puzzle kutemukan hari ini, beberapa tercecer saat aku dalam perjalanan pulang. Aku mengutipnya dan menyusun rapi dalam deretan kata yang tampak tak bermakna. Belum rampung, mungkin masih ada bagiannya yang hilang dan aku tak tahu kemana. Seseorang mungkin telah menyimpan bagiannya, atau mungkin memang ia masih bagian yang terbuang.

Seseorang mungkin akan datang lagi mengetuk pintu, tidak tahu masih orang yang sama atau yang lainnya. Mungkin mengantar potongan puzzle, membagi tahu bersama gambaran dari puzzle-puzzle itu. Toh, tak akan ada maknanya jika kita saling menyembunyikan. Mereka tak seharusnya menutup puzzle mereka dan mengaburkan cerita puzzleku. Kita tak akan pernah tahu mungkin betapa indahnya gambar itu.

Apakah kamu menyimpan rapi puzzle-puzzle itu? mungkin itu bagianku yang harus kamu bagikan. 
Bagaimana kalau kita mulai mencari tahu bersama saja? maksudku, aku dan kamu. Jika kita memang memiliki potongan puzzle dari cerita yang sama.

Beberapa puzzle tak cukup mampu membuat gambaran hidup yang aku harapkan. Bahkan satu bagian yang hilang dapat menimbulkan cerita yang berlainan. Sempat beberapa orang datang dan menunjukkan puzzle mereka, bagiannya tak padan, jadi hanya berlalu dan tinggalkan kenangan.

Meskipun berdiam, aku juga sedang mencari, potongan puzzle itu.
Cobalah sebentar saja periksa kantongmu, mungkin bagian puzzleku yang hilang terselip diantaranya.



   



3 comments:

  1. Kalo puzzlenya udah ilang, apa masih bisa ditemukan..

    ReplyDelete
  2. kalo puzzlenya ilang, apa kita masih bisa menemukannya

    ReplyDelete
  3. sesuatu yang hilang, jika memang ditakdirkan milik kita, dia akan kembali kepada kita. Mungkin pada waktu yang lebih tepat. siapa yang tau, kan?

    ReplyDelete