![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBvywX5CSDVOH1adLwpYZjmxPIopNem8YDL1C_9d6MFRr8X9BhRBKmmwfkKIrMO_A0aP2K28YI2CRYQ-R3cGL3Q49zRlhvaSAxbuPMTyA0FkzT3XNySMxXH5il4SG_seqKMNG5QGfYDnLz/s320/life.png)
Satu waktu kita akan tertawa, dilain waktu kita akan menangis. Tapi, kau kan tau, bahwa ini hanya masalah proses. Proses
hanya perlu dilalui dan pasti akan menemukan akhirnya. Tak perduli seberapa
menderita atau seberapa bahagianya itu, kita akan melewatinya, pasti. Menemukan
kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Dilahirkan dalam keluarga kaya atau miskin, bukan sesuatu
yang bisa kamu tentukan sesuai dengan keinginanmu. Tapi kita bisa menentukan
bagaimana caranya mensyukuri apapun yang telah ditakdirkan untukmu. Keluarga
yang bahagia, senantiasa bersama, saling mendukung dan mencinta, saling
memahami dan memaafkan, itu hanyalah hadiah. Hadiah yang patut disyukuri. Tapi
jikalaupun ada kondisi dimana kita merasa tertekan, merasa
dibanding-bandingkan, merasa tak
diperdulikan, itulah yang sebenarnya membuat kita memahami, bagaimana bisa
manusia dengan jalan fikir yang berbeda-beda bisa saling mencintai dan saling
bertanggung jawab untuk memproteksi. Tak perduli bagaimana tebalnya dinding
pertahanan hatimu, dari sinilah, dari keluargamu, yang perlahan membangunkan dinding-dinding
itu untuk mu. Pertahanan yang tak tampak, yang selalu menyediakan ruang hangat
untuk rehat sejenak, dan selalu menerimamu
sekalipun kamu tak mampu memberikan apapun sebagai balasannya.
Hidup terus berkembang. Kita tumbuh menjadi remaja
dan beranjak dewasa. Orang-orang datang lebih banyak dalam hidupmu, ada yang
sekedar menyapa, beberapa mungkin akan singgah dan meneguk teh hangat pada
sepenggal waktumu, dan sebagian kecil lainnya akan menghabiskan senja denganmu
dalam kehangatan yang menenangkan tak perduli betapa penatnya kita telah
bekerja. Ada orang-orang seperti itu yang kamu temui semasa hidupmu. Kamu mulai
mengkategorikan hubungan-hubungan berdasarkan seberapa dekatnya itu. Kita menikmati waktu berlalu.
Kapanpun kita dapat mengucapkan selamat datang, kapanpun
juga kita dapat mengucapkan selamat tinggal. Datang dan pergi bagaikan 2 sisi
mata uang yang saling berkaitan. Dan kita, hanya perlu melalui. Kita percaya
ini yang disebut proses. Rasa sakit mungkin akan disemaikan secara diam-diam,
hingga ketika kamu menyadari seolah mereka tak memberikanmu ruang untuk
bernapas walau hanya sekejap. Kita hanya bisa tenang, dan lagi-lagi melaluinya,
tak perduli seberapa sakit, kita yakin ini akan berlalu. Bersahabat dengan rasa
sakit, dengan tak berniat menyimpan dendam sekecil apapun, bahkan jika itu
seperti daki yang menempel pada dinding hatimu. Sehingga ketika rasa sakit itu
benar-benar sembuh, bahkan kita tidak akan menyadarinya. Dan semua, ada
waktunya.
Kita melihat hal-hal baru setiap hari sehingga merangsang
imajinasi untuk menciptakan mimpi-mimpi. Kita mulai berusaha mewujudkan
mimpi-mimpi itu. Satu mimpi terwujud, kita mulai membuat mimpi baru yang lebih
besar. Yah, begitulah cara kita hidup dan bertahan. Tak perduli bagaimana besar
mimpi itu, selalu ada keyakinan untuk bisa mencapainya, walau hanya sedikit,
tapi kita selalu berharap. Dan kita percaya pada keajaiban. Dengan keyakinan
itu, Allah memberikan jalan bahkan dari tempat-tempat yang tak pernah kita duga
untuk mencapainya. Maka, aku bermimpi pada banyak hal dan meyakini sepenuhnya
pada Allah, Ia akan memberikan yang terbaik ketika usaha-usaha telah aku
upayakan.
Hati, menjadilah lebih sabar.
Kaki, menjadilah lebih kuat. Kita masih akan melewati hari
esok yang penuh kejutan.
0 komentar:
Post a Comment