Thursday, 11 February 2016

Ego

EgoMeskipun terlihat seperti ketidaksengajaan yang dibuat-buat, kita sering tak tahu saat orang-orang di dekat ternyata menjerit dalam diamnya dan menangis dalam tawanya. Hanya karena kita tak ingin merasakan betapa dia menderita. Hanya karena kita merasa dia cukup kuat untuk mengatasi semua masalahnya. Hanya karena kita berfikir penderitaan yang ia derita tak pernah kita rasakan, jadi kita merasa tak mampu untuk memberikan solusinya. Hanya karena kita tak ingin berlelah-lelahan. Kita berusaha untuk mengabaikan segala hal yang menyeret kita pada tekanan.

Kita sering lupa, bahwa penderitaan yang dirasakan oleh orang yang kita abaikan, suatu saat mungkin akan menjadi penderitaan kita.  

Aku percaya pada kata-kata seorang, “Kita harus merasakan sakit terlebih dahulu agar bisa mengerti sakit yang diderita orang lain”. Ini mungkin adalah cara pengobatan yang paling mutakhir. Jadi, apakah aku harus berdoa bahwa penderitaan perlu datang untuk membuat orang-orang bijaksana? Terdengar tidak masuk akal.

Kadang, dengan alasan untuk tak ingin masuk dalam ranah pribadi kehidupan orang, kita memilih diam. Kadang, dengan alasan untuk memenuhi hasrat penasaran, kita begitu menggebu untuk mencari tahu segala hal. Kedua hal tersebut cukup menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk yang egois, bukan?

Saat kamu tahu orang-orang sedang menderita, maka pekalah, sekalipun jika itu hanya berpura-pura. Perdulilah, sekalipun jika itu hanya modus semata. Setidaknya, seseorang bisa berbagi walau sedikit dan mengurangi rasa sakit. Buatlah alasan, sekalipun itu kadang tak masuk akal, tapi kamu akhirnya cukup memiliki dorongan untuk membantu. Aku mengerti dengan alibi hidup terlalu penuh sandiwara. Maka bersandiwaralah jika itu kemudian membawa kebahagian kepada orang yang lainnya. Seandainya, jikapun orang-orang tersebut larut dan hanyut, kita tak akan merasa bersalah pada diri sendiri, karena pernah berusaha membantunya dengan memberikan pelampung dan mengulurkan tangan.  

Jika sebegitu sulitnya menghilangkan sifat keegoisan pada sesama manusia, maka cukup dengan tidak egois agar tidak akan membuat diri sendiri menyesal nantinya. Kita tidak akan bisa egois pada diri sendiri, kan?

  




0 komentar:

Post a Comment