![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXWrVyJ_kv_xgloYv0mnd54HkReTaXMmctdOj_4DWRfqTaCO-_9seGV5NSl6yGCzSbr46qBvwVvOFi8VzzsPv51WeZHqdW7Xn5VXui2FceAuI1MnlpL75KS76XveH3Cl-mMQ9lr0G30KrX/s1600/fall.png)
Bagaimanapun aku
memikirkannya, aku masih tak paham dengan perkara “jatuh” pada cinta.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia jatuh diartikan sebagai “(terlepas dan) turun atau meluncur ke bawah dengan cepat karena gravitas bumi (baik ketika masih di gerakan turun maupun sesudah sampai ke tanah)”
Berdasarakan hal itu, maka aku menyimpulkan sementara bahwa jatuh pada
cinta adalah meluncurnya suatu entitas ke entitas lain yang memiliki daya tarik
yang besar(cinta). Meluncur pada medium yang jelas, dengan aturan yang berlaku.
Lalu selanjutnya, aku
kembali dibuat bingung apakah ini jatuh yang berkesudahan lalu hancur atau
jatuh yang membuat dua entitas saling mendekat dan saling menyambut?
Jika ini jatuh yang
berkesudahan lalu hancur pecah berkeping, maka jatuh yang seperti ini bukanlah hal yang perlu
ditanggapi terlalu serius. Ini hanya seperti sesuatu yang akan berpindah dari satu titik yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah dan akan menurun curamkan grafik kondisi mental juga kewarasan. Rasanya terlalu dilematis untuk meributkan perkara
jatuh pada cinta yang demikian. Seharusnya kita berusaha untuk menghindari
ketidakpastian yang terbaca pada maklumat. Maka ukuran bahagia itu bukan
perkara jatuh cinta lalu bisa bersama. Kita tidak perlu menjadi
melankolis.
Lain ceritanya jika ini
jatuh yang membuat dua entitas saling mendekat dan saling menyambut.
Anggaplah cinta merupakan entitas seperti bumi yang memiliki gravitasi besar
sehingga bisa membuat daun bergerak dan jatuh ketanah. Bahwa benda-bendalah
yang menuju bumi, bukan bumi yang menujunya. Gravitasi yang besar mungkin
akan menjadi pusara yang menarik hal-hal disekitarnya saling mendekat satu sama
lain. Seperti daun, jatuh ketanah, terurai, menyatu bersama-sama bumi dengan
alam pada entitas yang lebih luas. Saling menarik, hingga tiada jarak
yang membentang antar dua entitas yang berlainan. Disaat berbaur menjadi satu,
maka tak perlu lagi melihat pada perkara apa mendekati apa. Pada jatuh yang
seperti ini, sekalipun pada kondisi sudah terjerembab , kita seharusnya tidak
lupa diri selalu belajar dan memahami.
Sejauh ini aku
menyimpulkan jatuh berarti meluncur pada sesuatu yang jelas, memiliki tujuan
yang tegas. Sedangkan cinta bukanlah tentang sesuatu yang jauh dan lalu saling
merindu, bukan yang membutuhkan jarak kemudian menggebu, bagiku cinta adalah
tentang jatuh, apapun penyebabnya.
Kebanyakan orang tidak
tertarik membahas mengenai ini. Bagi mereka “jatuh cinta”, ya “jatuh cinta”.
Tidak perlu terlalu berusaha mempersiapkan jatuh yang sempurna pada cinta
dengan sikap yang dipaksa. Tulis saja apa adanya, abaikan makna, jika kau
bahagia, habis perkara.
Kali ini, mungkin mereka
benar. Pada akhirnya, jatuh cinta agak sulit kita temukan jawaban yang
sebenarnya. Hanya “kemungkinan” yang ditawarkan. Mungkin kita hanya bisa
tersenyum, bukan karena lucu, sejauh kita bisa menikmatinya.
0 komentar:
Post a Comment