Aku hanya berharap mereka tahu, bahwa selalu ada cahaya
bahkan dari gelapnya gulita. Tak selalu dari sinaran gelombang warna, kadang
hati bisa gantikan pijarannya lampu terang beragam warna.
Jika gelapnya gulita tak mampu membuatmu melihat, retina
matamu tak mampu menangkap rupa. Biarkan hati yang menuntun. Ia akan mampu
melihat yang tak mampu disaksikan mata. Perasaan akan membuatmu jauh lebih
peka, merasakan sesuatu yang bahkan tampak tiada.
Sekelompok manusia dilahirkan dengan kepekaan serupa.
Matanya tak mampu melihat lebih baik dari kegelapan dan ketiadaan. Sedangkan makhluk yang sempurna, hanya perlu sesaat
saja untuk merasakan hal yang sama. Dalam keadaan yang kau sebut sunyi, berhentilah
mengutuk. Bersama gelap Allah memeluk. Sebab Ia adalah segala tenang sekalipun
kadang melalui balutan luka.
Tinggalkan segala gelap dendam menjadi purba. Biarkan dia hilang dan gantikan dengan hangatnya terang hati yang benderang. Dalam kesunyian carilah Allah, Tuhan Yang Esa. Berhenti menjegal tentang alpa yang telah berlalu. Gelap hanya datang untuk menggenapi segala sepi, dan di hatilah segala rindu menuju untuk memberi cahaya pada setiap langkah hidupmu. Tetapkan Allah disitu untuk menuntunmu, di hatimu.
0 komentar:
Post a Comment