Friday, 19 December 2014

Menuju Hati

Aku hanya berharap mereka tahu, bahwa selalu ada cahaya bahkan dari gelapnya gulita. Tak selalu dari sinaran gelombang warna, kadang hati bisa gantikan pijarannya lampu terang beragam warna. 


Jika gelapnya gulita tak mampu membuatmu melihat, retina matamu tak mampu menangkap rupa. Biarkan hati yang menuntun. Ia akan mampu melihat yang tak mampu disaksikan mata. Perasaan akan membuatmu jauh lebih peka, merasakan sesuatu yang bahkan tampak tiada.

Sekelompok manusia dilahirkan dengan kepekaan serupa. Matanya tak mampu melihat lebih baik dari kegelapan dan ketiadaan.  Sedangkan makhluk yang sempurna, hanya perlu sesaat saja untuk merasakan hal yang sama. Dalam keadaan yang kau sebut sunyi, berhentilah mengutuk. Bersama gelap Allah memeluk. Sebab Ia adalah segala tenang sekalipun kadang  melalui balutan luka.

Tinggalkan segala gelap dendam menjadi purba. Biarkan dia hilang dan gantikan dengan hangatnya terang  hati yang benderang. Dalam kesunyian carilah Allah, Tuhan Yang Esa. Berhenti menjegal tentang alpa yang telah berlalu.  Gelap hanya datang untuk menggenapi segala sepi, dan di hatilah segala rindu menuju untuk memberi cahaya pada setiap langkah hidupmu. Tetapkan Allah disitu untuk menuntunmu, di hatimu.
  

0 komentar:

Post a Comment