Monday, 2 June 2014

Kusebut Ini Sederhana

Bahkan kalimat memerlukan titik. Sedangkan sungai butuh muara.
Maka selaksa luka dan duka hanya butuh waktu untuk bisa dilupa. Dan selebihnya, kita hanya perlu berbahagia. Bahagia perlu dikejar meskipun hingga akhir nafas. Jadi hidup tidak akan menjadi sia-sia.

Sebagai makhluk Tuhan, kita hanya perlu melihat bagaimana Tuhan memberi kita waktu untuk bertahan. Karena kita tak bisa mengulang waktu, dan tak pula bisa menentukan dengan tepat masa depan, maka jalani saja. Jalani, hayati setiap perubahan. Setelah waktu berlalu, seharusnya kita mendapatkan lebih banyak dari yang terdahulu.

Duka dan bahagia hanya sementara, hingga waktunya tiba, ntah kapan pun itu, ntah kamu merasakannya atau tidak, dia selalu memberikan arti yang mendalam, memberikan pelajaran yang sangat berguna. Pelajaran yang tak pernah kamu dapat di balik meja lipat depan papan dalam ruang. Cobaan itu sama seperti ujian yang kamu lewati saat kenaikan kelas, jika usai menyelasaikannya, kamu akan merasa merdeka, kita berbahagia. Kita hanya perlu melaluinya, dengan senyuman meskipun itu menyebabkan sakit hingga ke hulu hati.

Hanya kamu perlu melewati bagaimana sakitnya hidup. Kau tahu, manusia lebih mudah menjadi dewasa setelah mereka merasa derita. Kita perlu menderita, untuk lebih tahu cara untuk bersyukur dan tak lupa diri ketika kita sedang berbahagia.


Jadi maksudku, hidup adalah sederhana, jalani saja dan percaya bahwa tuntunan Tuhan adalah yang paling baik sebagai pedomannya. Meskipun, kamu harus jatuh bangun untuk melewatinya.

0 komentar:

Post a Comment