Maka selaksa luka dan duka hanya butuh waktu untuk bisa dilupa. Dan selebihnya, kita hanya perlu berbahagia. Bahagia perlu dikejar meskipun hingga
akhir nafas. Jadi hidup tidak akan menjadi sia-sia.
Sebagai makhluk Tuhan, kita hanya perlu melihat bagaimana Tuhan memberi kita
waktu untuk bertahan. Karena kita tak bisa mengulang waktu, dan tak pula bisa menentukan
dengan tepat masa depan, maka jalani saja. Jalani, hayati setiap perubahan.
Setelah waktu berlalu, seharusnya kita mendapatkan lebih banyak dari yang terdahulu.
Duka dan bahagia hanya sementara, hingga waktunya tiba, ntah kapan pun itu,
ntah kamu merasakannya atau tidak, dia selalu memberikan arti yang mendalam,
memberikan pelajaran yang sangat berguna. Pelajaran yang tak pernah kamu dapat
di balik meja lipat depan papan dalam ruang. Cobaan itu sama seperti ujian yang
kamu lewati saat kenaikan kelas, jika usai menyelasaikannya, kamu akan merasa
merdeka, kita berbahagia. Kita hanya perlu melaluinya, dengan senyuman meskipun
itu menyebabkan sakit hingga ke hulu hati.
Hanya kamu perlu melewati bagaimana sakitnya hidup. Kau tahu, manusia lebih
mudah menjadi dewasa setelah mereka merasa derita. Kita perlu menderita, untuk
lebih tahu cara untuk bersyukur dan tak lupa diri ketika kita sedang
berbahagia.
Jadi maksudku, hidup adalah sederhana, jalani saja dan percaya bahwa
tuntunan Tuhan adalah yang paling baik sebagai pedomannya. Meskipun, kamu harus jatuh bangun untuk melewatinya.
0 komentar:
Post a Comment