Jika aku katakan, mungkin akan terdengar seperti “pemberi harapan palsu”.
Pada siang yang terik, seperti siang-siang kemarin yang kami
lalui. Membincangkan ini-itu. Mengungkit-ungkit kisah masa lalu, menceritakan
hal penting dan tak penting sekalipun. Bagi sekumpulan wanita, hal semacam ini
menjadi wajar di saat mengisi waktu yang lengang. Hingga kami sampai pada topic
yang berhubungan dengan harapan dan hati. Menyampaikan argumen yang sehubungan,
dan saling membantah di beberapa bagian. Maka menurutku, mungkin seperti ini…