Sunday, 9 February 2014

Perkara rahasia


Bahwa gelap dan terang bisa datang bersama dan menciptakan bayangan disekitar kita. Menyembunyikan bayangan itu seperti menyembunyikan dirimu sendiri. Kita, dan rahasia yang kita pendam pada masing-masing hati, menginginkan tempat yang aman untuk disimpan bahkan dari bayangannya itu.

Sulit menyimpan sesuatu, bukan? Bahkan apa yang dirasakan hati ingin disembunyikan saja dari otak. Jika hati yang tahu, maka cukup hati. Jika otak yang kadang memikirkan sesuatu, tak bisakah jangan melibatkan hati? Karena apa yang kadang difikirkan bisa menyakiti hati.



Kita mengerti bahwa ada begitu banyak rahasia disekitar kita. Rahasia tak bisakah hanya menjadi rahasia? Toh, kita sama-sama mengerti, tak baik mencari tahunya. Rahasia bukan untuk dibagi, bukan karena tak ingin, tapi karena ini rahasia.

Dalam hidup, kadang ada sekilas peristiwa di benak yang perlu kita tutup jalannya menuju ujung bibir. Ada sebuah perasaan di hati yang lebih baik tetap di hati. Beberapa lainnya mungkin akan larut dalam gerimis. Tak selalu diselesaikan melalui kata-kata untuk didengarkan atau dimengerti yang lain.

Adakala tak ingin menyeret rasa, aku biarkan kamu terbaring diatas semua pemikiranmu tentang rahasia-rahasia itu. Karena kau akan merasa lelah nantinya, maka berhentilah. Percayalah, jangan mau berbagi rahasia. Rahasia-rahasia yang masuk melalui telinga dan bersamayam dalam fikiranmu, ini akan membuatmu mual. Hingga sewaktu-waktu kamu dapat saja memuntahkannya begitu saja. Dan semua akan menunjukmu sebagai penipu.

Sudahlah, biarkan rahasia tetap menjadi rahasia. Jika sudah waktunya, dia akan terungkap dengan jelas didepan matamu. Toh, tak akan bisa disembunyikan untuk selamanya, seperti kita tak bisa bersembunyi dari bayangan kita.


0 komentar:

Post a Comment