Tuesday, 14 January 2014

Selayaknya Layang-layang

Kadang beberapa hal lebih baik pergi. Meski akan sulit melepasnya dari genggaman...

Kau tahu, Layangan perlu dilepas untuk membuktikan bahwa dia benar-benar indah.



Dia bebas, namun dalam ikatan.
Talinya ada digenggaman.
Terkadang perlu untuk ditarik, mungkin angin terlalu kencang membawanya lari menjauh tak tentu arah.
Atau kadang perlu kau ulur, biar dia indah, lebih indah. Meliuk-liuk, menarikan kebebasannya.
Biarkan angin merayunya, menggoda dan mengajaknya melayang dalam dekapan langit kelabu.


Kemarin kutemu layangan tak bertuan dipepohonan persimpangan jalan.
Belakangan angin tak lagi bersahabat, mungkin ia membadai dan membawa layang mencecah awan dan menjatuhkannya disini.
Kondisinya masih bagus, hanya tak lagi terikat tali.
Aku memberi tali baru, kuikat ia.
Kini ia jadi milikku.
Bukankah, ia dapat dimiliki oleh siapa saja yang mendapatkannya?
Jika ada yang tak terima, maka salahkan saja takdir yang membuatku menemukannya terlebih dahulu.


Layang itu kini ditanganku.
Sedang yang lain memintaku terbangkan ia.
Mereka minta perlihatkan keindahannya.
“Kamu perlu melepasnya untuk menunjukkan bahwa layangmu yang terbaik.”

Hembusan angin kian kencang, layangku terbang...
Jauh... Jauh...
Yang lain bertepuk tangan, kini keindahannya dikagumi banyak orang.

Hingga akhirnya angin datang berhembus kencang, kencang sekali.
Ia menyalak kesana kemari, hingga aku tak sanggup lagi menahan lajunya.
Ia membawaku terseret-seret mengikuti liuknya, liar menarikku ke segala arah.
Maka kubiarkan ia pergi, dan aku pasrah.

Aku berdiri, menatap layanganku.
Mungkin dia takkan lagi kembali, kendalinya tak berada ditanganku.
Dia kini dapat mencari tali temali lain yang dapat mengikatnya.
Dia tak lagi menjadi layanganku...
Pergilah ke peraduanmu, ketempat yang paling kamu inginkan.

Aku menyerahkannya pada angin, turunkan ia pada tempat terbaik dan ditangan yang bisa mengendalikannya.
Semoga takdir tidak menyeretnya untuk terbelit pada badai yang dahsyat hingga merobek sisinya. Semoga...

0 komentar:

Post a Comment