Kesalahan orang-orang pada umumnya adalah kebiasaan men-judge
sesuatu atas apa yang mungkin baru dilihatnya sekilas, sekali. Kita tidak bisa
menghakimi orang yang tidak sengaja kita temui sedang mengutip uang di jalan.
Kita tidak bisa menyimpulkan orang miskin hanya karena kita melihatnya
menghitung uang receh. Kita tidak bisa menuduh hanya karena kita mendengarnya
sekilas dari mulut orang. Hidup terlalu rumit untuk hanya dipahami dalam sekilas,
sekali. Beberapa orang menyederhanakan sesuatu yang kompleks tanpa mencoba
untuk menelaah. Hanya karena ingin semua masalah selesai dalam waktu singkat,
kita membuat semua hal mudah bagi kita, menyimpulkan banyak hal sesuka hati,
tanpa perduli apa dampaknya bagi pihak lain.
Allah Maha Tahu, manusia tidak. Allah tidak diam karena Dia
tahu maksud dari tiap-tiap hati. Bukan kuasa manusia untuk membuka hati
seseorang dan mengerti maunya. Kita mungkin tidak memahami niat baik di balik
tindakan yang dinilai buruk. Kita kadang
tidak memahami maksud suci di balik kata-kata yang menyakiti. Baik itu tidak
selalu datang dari hal yang dinilai baik. “Baik” dan “Buruk” hanyalah manusia
yang memberi ukuran, yang dia tentukan atas apa yang hanya ia ketahui. Tapi
manusia tidak maha mengetahui. Maksud dari tiap-tiap hati, hanya kepada Allah
pertanggung jawabannya. Kita tidak punya kuasa mengatur pemikiran orang-orang
untuk memaksanya mengerti apa-apa yang kita ingini.
Hey, Judges. Menghakimi, menyimpulkan, menuduh, bukan
perkara sederhana. Itu bisa berdampak panjang, sejauh kita tidak bisa
membayangkan.
Some people say, ‘Do
not judge the book by its cover!’ Well, I say not to judge at all.
0 komentar:
Post a Comment