Tiap orang punya hal yang merasa membuat dirinya tertekan, apakah lingkungan atau malah orang-orang sekitar. Orang yang mendapat bully misalnya, harus lebih bersabar dan tetap berfikir sehat kapan harus melawan atau berdiam. Orang yang takut mengendarai motor, harus rela usaha lebih untuk kesana kemari. Orang yang tidak bisa beradaptasi, harus kuat lebih banyak lagi untuk menahan diri. Tapi, dalam setiap perjalanan hebat memang selalu ada tantangan berat. Dengan begitu kita akan merengkuh nikmat yang akan datang pada waktu yang tepat.
Dalam hidup, tidak ada selalu bahagia atau selalu menderita. Bahkan dalam terowongan yang gelap gulita, selalu ada cahaya yang menanti diujung sana. Hanya kita perlu tetap berjalan, membuat kaki lebih kuat melangkah dan hati untuk lebih lapang menerima.
Disaat kita tidak punya bahu untuk bersandar, kita masih punya lantai untuk bersujud. Mengerti maksudnya, kan? Ya, kita punya Allah tempat untuk memohon, yang menerima setiap cerita paling bahagia hingga menimbulkan cerita paling luka. Ada saat dimana Allah mungkin sangat rindu pada kita, sehingga Allah memberikan hari yang berat agar kita dengan ringan hati menjumpai-Nya. Jika sedih adalah jalannya, maka nikmati saja, mungkin ini memang waktunya. Peradaban manusia persis seperti roda. Terus berputar. Naik turun, mengikuti siklusnya.
0 komentar:
Post a Comment