Hujan turun deras sore ini, meninggalkan kabut dan memburamkan kaca jendela kamarku. Angin bertiup kencang, dari sudut kamar aku menikmatinya. Diluar, petir menyambar-nyambar begitu kentara terdengar di telingaku. Aku disini, sendiri. Hanya bersama suara nyaring percikan hujan. aku sering merindukannya pada kemarau panjang yang lalu. Ia meninggalkan kesan yang syahdu, dan bau tanah yang membuatku merasa jatuh cinta pada Tuhan, pada alam, lagi dan lagi. Cinta yang luar biasa dari alasan yang sederhana. Maka aku merasakan sensasi yang luar biasa.
me :)
![me :)](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzaYTMaGKi9aaTLtaQQqQFc0qNCLl5fZwvbz9bAtzm1Qiwz7bF184Y6cdqBdgpzAqyIYkk_2uRxepstyvVLLZN5TDm_etArQ1iodqIr5efdAnBYzN9aQy0Y186dn5RqwnR49SVopuNroXl/s260/741159_665933086769156_964357606_o.jpg)
Popular Posts
-
Sudah semusim aku tak lagi berjumpa dengan teman - teman kampus, materi materi kuliah, para dosen, segala hal yang dulunya menjadi rut...
-
Hidup itu layaknya serangkaian puzzle yang terserak disana-sini. Agar membentuk pola-pola terstruktur, kita perlu mengait-ngaitkan poto...
-
Sempat satu kali aku diajukan dengan satu pertanyaan yang sebenarnya sederhana, “Jika ingin menjadi orang lain, andaikata kita bisa me...
-
Setelah sukses ngelewatin masa-masa suram ngerjain TA, banyak yang nanya dan penasaran gimana rasanya jadi sarjana. Well, aku kasih tau sa...
-
23 tahun, perjalanan panjang yang merindukan. Serasa sangat kental, masih basah dan begitu berbekas diingatan. Aku serasa mengembalikan ...
~ Zulia Maulina Zone~. Powered by Blogger.